Eks Manajer Hotel Banjarmasin Akui Jadi Korban Pemerasan dan Kekerasan, Diduga Libatkan Oknum Aparat
Seorang mantan manajer hotel ternama di Banjarmasin, berinisial MZ (37), mengungkap kasus dugaan kekerasan dan pemerasan yang dialaminya saat masih bekerja di Hotel Best World Kindai. Ia menyebut, sejumlah pihak dari manajemen hotel hingga oknum aparat diduga terlibat dalam kasus tersebut
Erik
Banjarbaru, Targetoperasi.id - Di lansir dari media Darahjuang.online, di situ disampaikan Pernyataan MZ dalam konferensi pers di kantor Law Firm Laskar Borneo Nusantara, Senin (16/7/2025), didampingi kuasa hukumnya, Dhieno Yudhistira dan Syahruzzaman.
Menurut MZ, insiden terjadi pada awal April 2025. Ia dipanggil ke ruang rapat lantai tiga hotel untuk membahas dugaan penggelapan dana. Namun, pertemuan berubah menjadi aksi kekerasan. Ia mengaku dipukul, ditendang, diludahi, hingga dipaksa menandatangani surat pengakuan utang sebesar Rp3 miliar.
"Saya tidak diberi kesempatan menjelaskan. Saya dikeroyok dan diancam. Bahkan diminta menyerahkan aset pribadi seperti rumah, mobil, uang tunai, hingga barang pribadi,” ujar MZ.
Ia juga menyebut dipaksa menandatangani sejumlah dokumen di hadapan notaris, termasuk surat kuasa jual dan perjanjian jual beli. Tidak hanya itu, ponselnya disita dan file-file pribadi diakses tanpa izin.
Kuasa Hukum: Ada Unsur Pemerasan Terstruktur
Kuasa hukum MZ menyebut tindakan tersebut merupakan bentuk pemerasan yang tidak sah secara hukum.
"Semua dokumen yang ditandatangani di bawah tekanan adalah batal demi hukum, sesuai Pasal 1320 KUH Perdata,” ujar Dhieno Yudhistira.
Sementara itu, Syahruzzaman menambahkan pihaknya telah menyiapkan laporan pidana ke Polda Kalimantan Selatan, dengan dasar Pasal 368, 369, dan 335 KUHP tentang pemerasan dan ancaman.
“Kami menduga ada keterlibatan oknum aparat. Ini bukan tindakan individu, melainkan dugaan jaringan pemerasan yang terorganisir,” tegasnya.
Manajemen Hotel Belum Beri Tanggapan
Upaya konfirmasi terhadap pihak Hotel Best World Kindai belum membuahkan hasil. Saat didatangi, staf hotel menyatakan pemilik tidak berada di tempat.
“Owner sedang tidak di kantor. Nanti akan dijadwalkan untuk memberi keterangan,” ujar salah satu staf.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak manajemen belum memberikan klarifikasi resmi atas tudingan serius tersebut.(14).
